Definisi Kelas Sosial dan Stratifikasi Sosial
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:
Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi
Per definisi, stratifikasi sosial adalah sebuah konsep yang menunjukkan adanya pembedaandan/atau pengelompokan suatu kelompok sosial (komunitas) secara bertingkat. Misalnya: dalamkomunitas tersebut ada strata tinggi, strata sedang dan strata rendah. Pembedaan dan/ataupengelompokan ini didasarkan pada adanya suatu simbol -simbol tertentu yang dianggap berhargaatau bernilai — baik berharga atau bernilai secara sosial, ekonomi, politik, hukum, budayamaupun dimensi lainnya — dalam suatu kelompok sosial (komunitas). Simbol-simbol tersebutmisalnya, kekayaan, pendidikan, jabatan, kesalehan dalam beragama, dan pekerjaan.
Dimensi Stratifikasi Sosial
Ada banyak dimensi yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan stratifikasi sosial yang adadalam suatu kelompok sosial atau komunitas (Svalastoga, 1989), misalnya: dimensi pemilikankekayaan (diteorikan Koentjaraningrat), sehingga ada strata wong sugih dan wong cilik. Awalnya,di-mensi ini digunakan untuk melakukan identifikasi pada masyarakat Jawa, maka yang disebutpemilikan kekayaan akan ter-fokus pada simbol-simbol ekonomi yang lazim dihargai masyarakatJawa. Misalnya, pemilikan tanah (rumah, pekarangan atau sawah).Dimensi distribusi sumber daya diteorikan oleh Gerhard Lensky, di mana ada strata tuantanah, strata petani bebas, strata pedagang, strata pegawai, strata p etani, strata pengrajin, stratapenganggur-an, dan strata pengemis. Dimensi ini pada awalnya diberlakukan pada masyarakatpra-industri di mana sistem stratifikasi sosialnya belum sekompleks masyarakat industri. Adatujuh dimensi stratifikasi sosial (diteorikan Bernard Baber), yaitu: occupational prestige,authority and power ranking, income or wealth, educational and knowledge, religious and ritualpurity, kinship, ethnis group, and local community. Ketujuh dimensi ini, baik secara terpisahmaupun bersama-sama, akan bisa membantu dalam mendes-kripsikan bagaimana susunanstratifikasi sosial suatu kelompok sosial (komunitas) dan faktor yang menjadi dasar terben -tuknyastratifikasi sosial tersebut.Samuel Huntington mengemukakan bahwa ada dimensi modernisasi u ntuk menjelaskanstratifikasi sosial, yaitu: strata sosial (baru) yang mampu merealisasi aspirasinya ( the new have)dan strata sosial yang tidak mampu merealisasi aspirasinya atau mereka kalah dalammemperebutkan posisi strata dalam komunitasnya (the looser). Dimensi ini lebih terfokus padastratifikasi sosial yang pembentukannya didasarkan pada berbagai simbol gaya hidup. TeorisasiHuntington ini dalam beberapa hal berhimpitan dengan teori Leisure Class-nya dari Thorstei